Ayam kampung merupakan ayam yang sering dipelihara oleh banyak orang baik itu di pedesaan maupun di perkotaan. Mungkin alasannya ialah pemeliharaannya yang tidak memerlukan modal atau anggaran yang besar dan terbilang gampang dipelihara. Dengan cukup hanya mengumbarnya di halaman pekarangan rumah, ayam kampung sanggup berkembang biak dengan baik.
Tetapi ada banyak hal yang mesti anda perhatikan dalam memelihara ayam kampung tersebut. Dan hal yang paling menonjol dalam mengembang biakkan ayam kampung ialah ketersediaannya materi pakan atau masakan yang baik untuk ayam-ayam kampung itu, menyerupai kualitas dan kuantitas masakan ayam tersebut. Seperti dikutip dari halaman ayamkampungpro.blogspot.com, ada 4 jenis masakan ayam kampung yang biasa digunakan atau sangat baik untuk ayam-ayam kampung anda. Berikut masakan ayam kampung tersebut :
Onggok
Onggok yang berasal dari limbahan olahan singkong menjadi tepung tapioka ini cukup banyak juga kandungan metabolismenya 2.956 kkal/kg. Namun, pemakaian maksimalnya dibatasi hanya 5-10% saja.
Jagung Kuning
Di Indonesia dikenal tiga jenis jagung, yakni jagung merah, jagung putih, dan jagung kuning. Tapi, jagung kuninglah yang mempunyai kandungan nutrisi paling besar dibandingkan dua lainnya. Sementara itu, kandungan metabolismenya mencapai 3.360 kkal/kg. Sayangnya, harganya tidak mengecewakan mahal (terlebih kalau digunakan peternak ayam pemula). Karena itu, pemakaiannya dibatasi 20-40% saja dari total ransum, demi penghematan.
Dedak
Dedak yang berasal dari limbah olahan padi ini sangat cocok dijadikan materi pakan (biasa disebut juga bekatul). Sebab, kandungan energi metabolismenya berkisar antara 700-2.500 kkal/kg dan kandungan seratnya 12%. Kandungan tersebut cukup tinggi sebagai materi pakan. Berbeda dengan ayam ras yang pemakaiannya dibatasi antara 5-10%, materi pakan ini sanggup digunakan untuk ayam kampung maksimal 65%.
Pollard
Pollard yang merupakan limbah olahan gandum menjadi tepung terigu ini juga cocok dijadikan materi pakan ayam kampung (biasa disebut dedak gandum). Namun, harap dicatat, penggunaannya mesti sangat dibatasi. Ya, meskipun kandungan energi metabolismenya berkisar antara 1.140-2.600 kkal/kg, tapi kandungan serat yang dimilikinya sanggup menciptakan ayam mencret.