Gejala hidung keluar cairan, lubang hidung tersumbat lendir, napasnya berbunyi atau ngorok, mata dan muka ayam membengkak, nafsu makan menurun, kotorannya encer dan bercampur lendir serta berwarna agak kehijauan, ayam tampak lesu.
Penyebabnya yakni basil Haemophilus Gallinarum.
Penularannya melalui air minum, udara, atau hubungan eksklusif antara ayam sehat dengan ayam sakit atau juga kondisi sangkar yang tidak baik, menyerupai lembab, ventilasi yang kurang baik atau juga sanitasi yang tidak memadai.
Pengobatan ayam yang menderita snot atau pilek ayam ini sanggup diobati antara lain dengan
a. Antisnot
b. Chlor Cucline
c. Coccilin Kapsul
d. Coryvit Kapsul
e. Doxyvet
f. Erynosil Kapsul
g. Sulfadimetoksin
h. Sulfamix
i. Sulfatiasol
j. Tetrastrep
Dosis masing-masing obat yang diberikan sanggup dilihat pada label kemasan obat.
Pencegahannya kondisi sangkar diusahakan biar tidak terlalu berair atau lembab, ventilasi sangkar diupayakan lancar, sanitasi dilakukan dengan baik, ayam yang sakit dikarantina atau dipisahkan biar tidak terjadi penularan.
PENYAKIT FOWL POX (Cacar Ayam)
Gejala muka, pial, jengger dan kelopak mata timbul bintil-bintil merah kemudian membesar berwarna kekuning-kuningan dan akibatnya menjadi hitam, pernapasan terganggu, napsu makan berkurang.
Penyebabnya virus cacar Borreliota Avium
Penularannya melalui air minum, daerah makan, transmisi melalui serangga menyerupai digigit nyamuk, kontak eksklusif antara ayam sakit dengan ayam sehat.
Pengobatannya bintil-bintil pada ayam diolesi dengan air karbol keras (phenolum liquidum) hingga bintil-bintil tersebut kering dan mengecil.
Pencegahannya ventilasi sangkar diusahakan lancar, ayam dihindarkan dari nyamuk, dengan memasang selimut atau kelambu yang rapat untuk menyelimuti kandang, ayam yang sakit segera dipisahkan atau dikarantina, bila sering terjadi wabah dilakukan penyemprotan dengan Delvax PD.
PENYAKIT CRD (Chronic Respiratory Disaese)
Gejala kepala sering digeleng-gelengkan, hidung keluar cairan, sering bersin dan batuk, ngorok terutama pada malam hari, muka membengkak, nafsu makan berkurang, ayam tampak lesu, ayam menjadi cepat kurus.
Penyebabnya yakni virus Pleuro Pneumonia Like Organism (PPLO) atau basil Mycoplasma Gallisepticum.
Penularannya melalui kontak eksklusif antara ayam sakit dan ayam sehat, melalui pakan dan minuman, dan alat-alat lain yang terdapat dikandang.
Pengobatannya ayam yang sakit sanggup diobati dengan
a. Tetra-Chlor
b. Ampivet
Pencegahannya melaksanakan vaksinasi anti-CRD, kebersihan sangkar harus dijaga dengan cara menyemprotkan Neoantisep atau Rodalon setiap dua ahad sekali, diusahakan jangan tercampur ayam yang berbeda umurnya dalam satu kandang.
PENYAKIT NEW CASTLE DISEASE (Tetelo)
Gejalanya terdapat gangguan sesak napas, bersin, ngorok, nafsu makan turun drastis, sayap menurun, kaki lumpuh, kepala tertunduk atau sering berputar-putar, ayam berjalan mundur diikuti kepala yang terangkat menghadap kebelakang, kepala merunduk diantara kedua kaki, kotoran cair berwarna hijau kekuningan, dan terkadang bercampur darah.
Penyebabnya virus Tutor Furens
Penularannya melalui kontak eksklusif antara ayam sehat dan ayam sakit, melalui pakan, minuman, udara, dan lain sebagainya.
Pengobatan Penyakit Tetelo ini belum ada obatnya.
Pencegahannya ayam yang sakit dipisahkan atau dikarantina, kebersihan sangkar dan perlengkapannya selalu dijaga, sebulan sekali sangkar disemprot dengan Anti Germ 50, bila perlu ayam diberi vaksinasi secara teratur dengan obat anti-NCD
PENYAKIT FOWL CHOLERA (Kolera Ayam)
Gejalanya jengger dan muka ayam berwarna biru, pial lemas dan membengkak, suhu tubuh tinggi, ayam selalu kehausan, nafsu makan menurun ayam menjadi kurus, kotorannya cokelat atau kehijauan.
Penyebabnya yakni basil Salmonella Multocida.
Penularan melalui kontak eksklusif antara ayam sakit dan ayam sehat, pakan dan minuman yang telah tercemar.
Pengobatannya ayam yang sakit sanggup diobati dengan
a. Coccilin
b. Coryvit Kapsul
c. Suanovil
d. Coxy
e. Tetrasulfa B-plex
f. Tetrachlor
Pencegahannya dengan menjagakebersihan kandang, ventilasi sangkar cukup lancar, peralatan yang habis terpakai harus disucihamakan, ayam yang sakit yang mati harus dibakar atau dikubur dalam-dalam.
PENYAKIT BLACK HEAD (Kepala Hitam)
Gejalanya kepala dan belahan tubuh yang tidak berbulu akan berwarna kehitaman, ayam tampak lesu, pucat, bulu rontok.
Penyebabnya yakni Histomonas Melegridis
Penularannya melalui pakan, minuman, atau melalui kotoran ayam yang sakit.
Pengobatannya ayam yang sakit diobati dengan
a. Coccilin
b. Furazon
Pencegahannya ayam yang sakit segera dikarantina, biar tidak terjadi penularan penyakit, kebersihan sangkar dijaga dengan baik, sanitasi harus memadai.
PENYAKIT FAVUS (Jengger Putih)
Gejalanya pial ayam terdapat bintik-bintik kemudian tertutup seluruhnya dengan bercak-bercak berwarna putih kekuningan, kalau penyakit ini menyerang leher atau belahan yang berbulu maka bulu akan rontok, belahan tubuh yang terjangkit penyakit ini akan berbau busuk.
Penyebabnya jamur Lophopyton Gallinae
Penularan melalui kontak eksklusif antara ayam sehat dengan ayam yang sakit atau keadaan sangkar yang kotor.
Pengobatannya belahan yang sakit dari ayam petarung dibersihkan kemudian diolesi salep 1 hingga 3 kali sehari hingga sembuh. Salep ini merupakan adonan Formalin dan Vaselin dengan perbandingan 1 : 1
Pencegahannya menjaga kebersihan kandang, ayam yang sakit harus dikarantina.
PENYAKIT BLUE COMB (Jengger Biru)
Gejalanya jengger tampak berkerut, pucat dan kemudian berwarna biru, suhu tubuh ayam turun, ayam tampak kedinginan, nafsu makan turun, ayam menjadi kurus, kotorannya encer dan berwarna keputihan.
Penyebabnya yakni adanya ganguan metabolisme, stres, dan infeksi basil atau virus
Pengobatannya ayam yang sakit sanggup diobati dengan
a. Tetrachlor
b. Coccidiosis
c. Tetrafein
d. Furazon
e. Tetramysin Poultry Formula
f. Ampivet
g. Noptress Hijau
h. Neovet
Pencegahannya ventilasi sangkar cukup memadai, sanitasi sangkar diperbaiki, kalau hari terlalu panas, ayam petarung sanggup diberi Vita Strong, dukungan pakan yang baik, yaitu diberi ransum pakan yang dilengkapi vitamin, serta mineral didalam air minumnya.
PENYAKIT BERAK KAPUR
Gejalanya kotoran ayam berlendir dan bercampur butiran putih menyerupai kapur, ayam tampak lesu, sayapnya terkulai, warna bulunya kusam, selalu merasa kehausan.
Penyebabnya yakni basil Salmonella Pullorum
Penularan melalui hubungan eksklusif antara ayam sehat dengan ayam yang sakit, melalui pakan dan minuman.
Pengobatannya ayam yang sakit masih sanggup disembuhkan dengan
a. Sulfamix
b. Noxal
c. Tetrafein
d. Coxalin
e. Trimezin dan obat-obatan anti biotik lainnya
Pencegahannya kebersihan sangkar harus dijaga, daerah pakan dan daerah minum ayam harus selalu diperhatikan, ayam yang sakit dipisahkan atau dikarantina.
PENYAKIT COCCIDIOSIS (Berak Darah)
Gejalanya kotoran encer dan berwarna merah alasannya bercampur darah, ayam tampak pucat dan lesu, nafsu makan menurun, ayam menjadi kurus, warna bulunya kusam
Penyebabnya yakni Protozoa dari Genus Coccidia yang merusak dinding usus dan pencernaan lainnya
Penularannya melalui pakan, airminum, dan perlengkapan sangkar atau melalui kutu, serangan tikus, dan unggas lainnya
Pengobatannya ayam yang sakit sanggup diberi obat
a. Suanovil
b. Coxy
c. Embacox
d. Trisulfa
e. Tetra Sulfa B-plek, dan obat anti biotik lainnya
Pencegahannya ayam yang sakit dipisahkan dari ayam yang sehat, kebersihan sangkar dijaga, sanitasi juga harus baik.
PENYAKIT FOWL TYPKOID (Typus Ayam)
Gejalanya ayam tampak lemah lesu, muka pucat dan bulunya kusam, nafsu makan menurun, tubuh menjadi kurus, kotoran sering encer, berwarna kuning dan menempel sehingga menutupi dubur, suhu badannya tinggi dan ayam selalu tampak kehausan
Penyebabnya yakni Salmonella Gallinarum
Penularannya melalui kontak eksklusif antara ayam sakit dengan ayam sehat, pakan dan minuman, sangkar dan peralatan lainnya
Pengobatannya ayam yang menderita sakit ini sanggup diobati dengan
a. Nitrofurazoldone (NF-180)
b. Tetrachlor
c. Coccilin Kapsul
d. Neosulfacixalin
e. Fural Tetra
f. Sulfaxline, dan obat-obatan anti biotik lainnya
Pencegahannya ayam yang sakit dikarantina, kebersihan sangkar dan peralatan lainnya harus selalu dijaga, sanitasi harus baik biar kondisi sangkar selalu kering, ventilasi sangkar diusahakan cukup baik biar udara dan sinar matahari sanggup masuk
PENYAKIT BRONCHITIS
Gejalanya hidung ayam mengeluarkan lendir, sesak napas, ayam sering bersin atau batuk-batuk, lisan ayam selalu terbuka
Penyebabnya yakni Virus Terpeia Pulli
Penularannya melalui hubungan eksklusif antara ayam sehat dengan ayam yang sakit serta melalui pakan dan minuman
Pengobatannya hingga kini belum ditemukan obat untuk penyakit Bronkhitis
Pencegahannya daerah pakan dan minum direndam dengan larutan Antisep, Neo Antisep, atau Medisep setiap satu ahad sekali, kebersihan sangkar dan sistem sanitasi harus selalu dijaga, dilakukan vaksinasi dengan vaksin bronkhitis, nafsu makan ayam ditingkatkan dengan menawarkan Vita Strong, Vita Chick, atau Fortevit melalui air minum.
PENYAKIT MAREK (Marek's Disaese)
Gejalanya ayam terlihat kejang, kakinya pincang atau lumpuh, kedudukan kaki yang satu kedepan dan kaki yang lainnya ke belakang, sayap menggantung lumpuh, kadang kala posisi leher menyerupai terpulir, napas sesak, berat tubuh menurun, kotorannya mencret dan berwarna kehijauan, bulu kusam
Penyebabnya yakni Virus Marek (Harpes) atau Virus Deoxyribonucleicid.
Penularan melalui pernapasan dan kotoran
Pengobatannya ayam yang terkena penyakit Marek ini sanggup diobati dengan Ostelin Kapsul
Pencegahannya ayam yang sakit segera di karantina biar tidak terjadi penularan, sistem sanitasi sangkar diusahakan dengan baik, ayam yang masih berumur satu hari di beri Vaksinasi dengan Vaksin TAD Marek Vac (Vaksin Marimune) dan Vaksin Moravac
PENYAKIT IMPACTION (Tembolok Mengeras)
Gejalanya tembolok ayam membesar dan mengeras, ayam tampak lesu atau lemah, dari lisan atau hidung keluar cairan berbau busuk, kemauan makan masih ada namun ayam sukar menelan
Penyebabnya yakni dukungan pakan yang tidak teratur dan tidak terkontrol, kadang kala ayam memakan benda yang keras sehingga sulit dicerna, contohnya karet gelang, tali rafia, sabut kelapa, jamur, bulu, plastik, dan lain sebagainya yang sanggup melemahkan tembolok. Selain itu penyebabnya yakni ayam kurang minum
Pengobatannya untuk sementara ayam tidak diberi pakan, isi tembolok yang diencerkan dengan obat tembolok. Tembolok dipijit-pijit hingga lunak dan diusahakan isinya dimuntahkan dengan cara kepalanya diarahkan kebawah. Setelah bersih, satu jam kemudian gres boleh diberi pakan yang lunak, contohnya buah pepaya yang matang atau memakai pisang
Pencegahannya pakan dan minum diberikan secara teratur dan terkontrol, kebersihan sangkar dan sekitarnya dijaga dengan baik. Benda-benda keras yang membahayakan pencernaan dijauhkan dari lingkungan sangkar atau sekitar ayam.
KAKI BUBUL (Bumble Foot)
Gejalanya telapak kaki jerawat dan mengeras, ayam berjalan pincang dan kaki yang sakit sering diangkat atau digantung
Penyebabnya telapak kaki ayam terluka alasannya terkena ganjal sangkar atau ayam turun dari daerah yang tinggi. Jika luka tersebut kemasukan bakteri, telapak kaki menjadi bengkak, bernanah, dan mengeluarkan wangi busuk.
Pengobatannya belahan kaki yang membengkak dicuci dan dibersihkan dengan kapas beralkohol kemudian dibedah dengan memakai pisau yang tajam dan steril. Cairan atau nanah yang sudah mengeras dikeluarkan semua, kalau telah higienis telapak kaki tersebut segera ditetesi dengan Neo Antisep atau diolesi dengan Salep Cil. Dan kemudian luka dibalut biar tidak kemasukan basil dan kuman penyakit
Pencegahannya ganjal sangkar diusahakan terbuat dari materi yang tidak gampang melukai kaki ayam. Tenggeran dibentuk dengan permukaan agak membulat dan dipasang tidak terlalu tinggi dari permukaan kandang
KAKI BERKAPUR
Sisik kaki terlihat bangun dan dibawahnya terdapat zat tebal menyerupai kapur, ayam sulit menggerakan kakinya
Penyebabnya yakni Kutu atau Tungau Kudis Cnemidocoptes Mutans
Pengobatannya kaki ayam yang sakit dibersihkan dengan diluruhkan lapisan kapurnya dengan larutan Alkohol 70 persen atau Boor Water kemudian olesi dengan Salep Belerang 10 persen
Pencegahannya kebersihan sangkar harus lebih dijaga atau ditingkatkan, sistem sanitasi dan ventilasi diusahakan lebih baik lagi
KUTU DIDALAM BULU
Gejalanya ayam gelisah dan tidak sanggup tidur, ayam tampak pucat, tubuh ayam terlihat kurus, pertumbuhan badannya terlambat, kulit dan bulunya terlihat rusak
Penyebabnya yakni kutu yang biasanya bersarang dikulit atau menempel dibulu ayam. Kutu benalu ini menghisap darah ayam. Selain sebagai parasit, kutu juga sanggup memindahkan penyakit tertentu, contohnya kolera, NCD, dan lain sebagainya
Pengobatannya seluruh tubuh dan juga ekor ayam dibedaki tepung DDT 0,5. Cara lainnya dengan memandikan ayam memakai larutan Neguvon 0,15 persen (15 gram untuk 10 liter air) caranya satu persatu ayam dicelupkan kedalam larutan Neguvon selama 1 hingga 2 menit. Selain itu sanggup juga dilakukan pengobatan dengan cara digosok dengan salep sulfur pada belahan yang terjangkit kutu. Salep ini terbuat dari adonan serbuk sulfur dan vaselin dengan perbandingan 1 : 4
Pencegahannya kebersihan sangkar dijaga dengan baik, secara terpola sangkar disemprot dengan obat anti kutu.
Demikianlah telah diuraikan mengenai beberapa penyakit yang sering terjadi pada ayam aduan berikut cara pengobatan serta pencegahannya.