Flu burung atau Avian influenza (AI) ialah suatu penyakit menular disebabkan oleh virus H5N1. Penyakit ini sanggup menjadikan kematian unggas secara mendadak dan menyebar dengan cepat.
Ayam, itik, kalkun, burung-burung liar dan sebagainya beberapa binatang lain dan juga termasuk insan sanggup terkena dari infeksi ini dan menjadikan kematian.
Karakteristik virus flu burung ialah sanggup bertahan dalam kotoran unggas dan lingkungan (air dan tanah) dalam waktu beberapa ahad dan lebih usang lagi pada suhu dingin, namun mati segera sehabis dipanaskan.
Ayam, itik, kalkun, burung-burung liar dan sebagainya beberapa binatang lain dan juga termasuk insan sanggup terkena dari infeksi ini dan menjadikan kematian.
Karakteristik virus flu burung ialah sanggup bertahan dalam kotoran unggas dan lingkungan (air dan tanah) dalam waktu beberapa ahad dan lebih usang lagi pada suhu dingin, namun mati segera sehabis dipanaskan.
Gejala Flu Burung Pada Ayam
Gejala klinis yang sering ditemukan pada ayam atau unggas yang terserang flu burung, antara lain :
- Jengger dan pial membengkak dengan warna kebiruan.
- Perdarahan merata pada kaki yang berupa bintik-bintik merah (ptekhi) atau ada disering disebut juga ”kaki kerokan”.
- Adanya cairan pada mata dan hidung (gangguan pernapasan).
- Keluar cairan eksudat jernih sampai kental dari rongga mulut.
- Diare.
- Haus berlebihan.
- Kerabang telur lembek.
- Tingkat kematian sangat tinggi mendekati 100% (kematian dalam waktu 2 hari, maksimal 1 minggu).
- Media penyebaran dan penularan sanggup melalui kotoran unggas, sarana transportasi ternak, peralatan sangkar yang tercemar, pakan dan minum unggas yang tercemar, pekerja di peternakan, burung.
Penyebab, pencegahan dan pengobatan Flu Burung
Penyebab penyakit ini ialah virus H5N1, yang sanggup ditemukan dalam lendir, dan kotoran ayam. Prinsip dasar yang diterapkan dalam pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan Avian influenza atau flu burung ini, ialah : Mencegah kontak antara binatang peka dengan virus AI, Menghentikan produksi virus AI oleh unggas tertular (menghilangkan virus AI dengan dekontaminasi/disinfeksi), Meningkatkan resistensi (pengebalan) dengan vaksinasi, Menghilangkan sumber penularan virus, dan Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness). Dalam pelaksanaannya, sanggup dilakukan melalui 9 tindakan yang merupakan satu kesatuan satu sama lainnya yang tidak sanggup dipisahkan, yaitu :
- Peningkatan biosekuriti
- Vaksinasi,
- Depopulasi,
- Pemusnahan terbatas atau selektif) di tempat tertular
- Pengendalian lalulintas keluar masuk unggas
- Surveillans dan penelusuran (tracking back)
- Pengisian sangkar kembali (restocking)
- Stamping out (pemusnahan menyeluruh) di tempat tertular baru
- Peningkatan kesadaran masyarakat (public awereness)
- Monitoring dan evaluasi
- Jagalah biar ternak unggas dalam kondisi baik, antara lain, memiliki saluran ke air higienis dan makanan yang memadai, sangkar yang memadai, mendapatkan produk-produk yang bebas cacing dan sudah divaksinasi,
- Jagalah ternak biar selalu berada di lingkungan yang terlindung,
- Periksalah barang-barang yang masuk ke dalam peternakan.