Penyakit ini dikenal juga sebagai penyakit berak kapur. Biasanya ayam sakit yang kena pullorum, meskipun kelihatannya sudah sembuh, bahwasanya masih mengidap penyakit yang sanggup ditularkan pada ayam lain atau keturunannya.
Berikut penjelasannya di bawah ini
Berikut penjelasannya di bawah ini
Gejala Penyakit Pullorum Pada Ayam
- Nafsu makan berkurang
- Tubuh ayam lemah
- Bulu kusam sayap menggantung
- Kotoran mencret berwarna putih dan lengket
- Banyak menempel pada bulu-bulu sekitar dubur
- Penyerangan pada anak ayam menyebabkan selesai hidup tinggi
- Pada investigasi bedah bangkai terlihat peradangan pada susukan percernaan, hati bengkak, jantung bercak-bercak putih.
Penyebab, pencegahan dan pengobatan Penyakit Pullorum
Sanitasi sangkar dan peralatan dengan membersihkan sesering mungkin kotoran dari sangkar dan mencuci kawasan minum pakan, disamping secara teratur dilakukan penyemprotan sangkar dengan desinfektan. Induk-induk yang pernah terjangkit penyakit pullorum berikut telur-telurnya jangan dijadikan sebagai bibit, bahkan jangan digunakan untuk mengeramkan telur-telur.
Pemberian obat anti bakterial sanggup diberikan pada ayam-ayam sehat sesuai takaran dan umur pertolongan yang diajurkan. Singkirkan ayam-ayam yang terkena penyakit dari ayam-ayam sehat. Ayam sakit sanggup diobati dengan obat anti bakterial (sulfa) dengan takaran pengobatan sesuai yang dianjurkan. Kandang ayam sakit dibersihkan tiap hari dari kotorannya, lalu dilakukan penyemprotan dengan desinfektan.
Pemberian obat anti bakterial sanggup diberikan pada ayam-ayam sehat sesuai takaran dan umur pertolongan yang diajurkan. Singkirkan ayam-ayam yang terkena penyakit dari ayam-ayam sehat. Ayam sakit sanggup diobati dengan obat anti bakterial (sulfa) dengan takaran pengobatan sesuai yang dianjurkan. Kandang ayam sakit dibersihkan tiap hari dari kotorannya, lalu dilakukan penyemprotan dengan desinfektan.