FORUM Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) menggelar beberapa rangkaian program untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) pertamanya. Dua acara bergengsi yang diselenggarakan selama dua hari, adalah lomba kambing serta tinju ayam di kompleks Pasar Seni Gabusan, Sabtu-Minggu (6-7/7)lalu.
Sebagaimana dilansir dari harian merapi, program khusus lomba tinju ayam, penerima individu maupun komunitas bersemangat mengikutinya dengan menenteng ayam-ayam langgar berkualitas. Semua taji ayam sudah dibungkus, tanpa judi dan waktu optimal dibatasi 20 menit. Berhasil menjadi juara I Kelas Bintang, adalah Bangkok Ninja Farm (BNF) asal Bandung dengan ayam Bangkok berjulukan Pinpet, bobot 2,8 kilogram dengan semua musuh TKO di tempat. Dengan prestasi ini BNF berhak memboyong piala setinggi dua meter, duit training dan produk jamu ayam Mbah Joyo serta Lampam dari Thailand.
Pembina FKOR, Sutrajaya atau erat disapa Mbah Joyo menjelaskan, lomba tinju ayam bertajuk Piala Bupati Bantul ini antara lain bertujuan, menepis fikiran penduduk kegemaran terkait ayam langgar tidak selamanya judi. Artinya juga tinju ayam, ibaratnya kejuaraan olahraga tinju insan yang tangannya menggunakan sarung tinju.
“Kalau pada ayam, taji atau jalunya dibungkus,” tandas Mbah Joyo.
Tujuan lain lomba ini, lanjutnya, meminimalkan tingkat perjudian yang menggunakan media ayam, memfasilitasi para penghobi dalam menyalurkan hobi, mengembangkan sumber penghasilan banyak sekali pihak terkait ayam, misalnya petani penyedia pakan ayam, mengembangkan pendapatan di bidang ekonomi kreatif, antara lain sangkar dan kiso ayam. Bahkan sanggup membuka lapangan kerja, misalnya pengerjaan jamu dan vitamin ayam.
Sementara itu Ketua FKOR, Ronny Hendro menambahkan, acara mirip ini mempunyai beraneka ragam manfaat, misalnya menjadi ajang menjalin persatuan dan kesatuan. Bahkan penggemar ayam maupun kambing dari banyak sekali tempat sanggup saling silaturahmi, ramah-tamah dan bertukar wawasan.
Anggota FKOR yang terkait kegemaran satwa/ternak, ketika ini antara lain ada Paguyuban Peternak Kambing Putra Mataram (P2KPMY) dan Forum Komunikasi Peternak Ayam Jogjakarta (FKPAJ).
“Ini even lomba terkait kegemaran yang pertama kami gelar, biar lain waktu program mirip ini sanggup berkala dilakukan lagi, bahkan sanggup terkait kegemaran lainnya,” papar Ronny.
FKPAJ sendiri berisikan beberapa komunitas, misalnya Kandang Sedayu Yogyakarta, Sawung Kanggo Srawung, Bursa Jago Wates, Peternak Ayam Laga Yogyakarta (Peta Laga), Gembel Berjalu, Kandang Kecroh Nusantara, Srawung Jago Pajangan, Jengger Blangkon Jogjakarta dan Grassroots Jogjakarta.
lomba terbagi dalam sejumlah kelas, adalah Mega Bintang, Bintang, Galatama Super dan Galatama Mini. Durasi langgar cukup 20 menit dan tak ada toleransi bobot ayam. Tak kalah penting, tinju ayam ini bukan judi atau non-judi. Ayam sanggup memperoleh nilai/poin satu, jika pukulan perihal musuh tetapi tak punya pengaruh langsung.
Adapun juara lomba tinju ayam lain, adalah juara II Kelas Bintang Juara 2, ayam berjulukan Anak Menteng milik Marina Semarang. Juara I Kelas Galatama Silver, Kramao Tim (2,8 kg), PPAI Pasuruan (3,0 kg) dan DSK Jogja (3,4 kg). Juara I Galatama Gold Jogja Figthing Cock –JFC (2,8 kg).
Sebagaimana dilansir dari harian merapi, program khusus lomba tinju ayam, penerima individu maupun komunitas bersemangat mengikutinya dengan menenteng ayam-ayam langgar berkualitas. Semua taji ayam sudah dibungkus, tanpa judi dan waktu optimal dibatasi 20 menit. Berhasil menjadi juara I Kelas Bintang, adalah Bangkok Ninja Farm (BNF) asal Bandung dengan ayam Bangkok berjulukan Pinpet, bobot 2,8 kilogram dengan semua musuh TKO di tempat. Dengan prestasi ini BNF berhak memboyong piala setinggi dua meter, duit training dan produk jamu ayam Mbah Joyo serta Lampam dari Thailand.
 |
| FINAL BNF |
Pembina FKOR, Sutrajaya atau erat disapa Mbah Joyo menjelaskan, lomba tinju ayam bertajuk Piala Bupati Bantul ini antara lain bertujuan, menepis fikiran penduduk kegemaran terkait ayam langgar tidak selamanya judi. Artinya juga tinju ayam, ibaratnya kejuaraan olahraga tinju insan yang tangannya menggunakan sarung tinju.
“Kalau pada ayam, taji atau jalunya dibungkus,” tandas Mbah Joyo.
Tujuan lain lomba ini, lanjutnya, meminimalkan tingkat perjudian yang menggunakan media ayam, memfasilitasi para penghobi dalam menyalurkan hobi, mengembangkan sumber penghasilan banyak sekali pihak terkait ayam, misalnya petani penyedia pakan ayam, mengembangkan pendapatan di bidang ekonomi kreatif, antara lain sangkar dan kiso ayam. Bahkan sanggup membuka lapangan kerja, misalnya pengerjaan jamu dan vitamin ayam.
Sementara itu Ketua FKOR, Ronny Hendro menambahkan, acara mirip ini mempunyai beraneka ragam manfaat, misalnya menjadi ajang menjalin persatuan dan kesatuan. Bahkan penggemar ayam maupun kambing dari banyak sekali tempat sanggup saling silaturahmi, ramah-tamah dan bertukar wawasan.
Anggota FKOR yang terkait kegemaran satwa/ternak, ketika ini antara lain ada Paguyuban Peternak Kambing Putra Mataram (P2KPMY) dan Forum Komunikasi Peternak Ayam Jogjakarta (FKPAJ).
“Ini even lomba terkait kegemaran yang pertama kami gelar, biar lain waktu program mirip ini sanggup berkala dilakukan lagi, bahkan sanggup terkait kegemaran lainnya,” papar Ronny.
FKPAJ sendiri berisikan beberapa komunitas, misalnya Kandang Sedayu Yogyakarta, Sawung Kanggo Srawung, Bursa Jago Wates, Peternak Ayam Laga Yogyakarta (Peta Laga), Gembel Berjalu, Kandang Kecroh Nusantara, Srawung Jago Pajangan, Jengger Blangkon Jogjakarta dan Grassroots Jogjakarta.
lomba terbagi dalam sejumlah kelas, adalah Mega Bintang, Bintang, Galatama Super dan Galatama Mini. Durasi langgar cukup 20 menit dan tak ada toleransi bobot ayam. Tak kalah penting, tinju ayam ini bukan judi atau non-judi. Ayam sanggup memperoleh nilai/poin satu, jika pukulan perihal musuh tetapi tak punya pengaruh langsung.
Adapun juara lomba tinju ayam lain, adalah juara II Kelas Bintang Juara 2, ayam berjulukan Anak Menteng milik Marina Semarang. Juara I Kelas Galatama Silver, Kramao Tim (2,8 kg), PPAI Pasuruan (3,0 kg) dan DSK Jogja (3,4 kg). Juara I Galatama Gold Jogja Figthing Cock –JFC (2,8 kg).