Cara Beternak Ayam Kampung Dari antara aneka macam macam Ayam Buras, Ayam Kampung merupakan ayam yang terkenal di Indonesia. Populasinya tidak terdesak oleh adanya Ayam Ras dan penggemarnya juga tidak merosot.
Oleh sebab itu tidak mengherankan kalau ada pula yang memelihara Ayam kampung dengan sistem peternakan bagaikan Ayam Ras. Tetapi potensi Ayam Kampung yang besar di pasar-pasar bukan dari peternak-peternak Ayam Kampung, melainkan dari pemelihara kecil di pedesaan yang jumlahnya banyak, sebab ayam kampung seakan-akan sudah menjadi cuilan dari kehidupan masyarakat pedesaan.
Pedagang pengumpullah yang mengumpulkan Ayam Kampung dari rumah ke rumah untuk dijual. Tiap rumah umumnya memelihara Ayam Kampung antara 2-11 ekor. Di pedesaan pedagang pengumpul mengelilingi desa demi desa untuk bertemu dengan ibu-ibu yang memang sudah mengenalnya dengan baik. Pada waktu membutuhkan uang atau ada hajatan, Ayam Kampung yang memang sudah merupakan cuilan dari kehidupan mereka.
Oleh sebab itu tidak mengherankan kalau ada pula yang memelihara Ayam kampung dengan sistem peternakan bagaikan Ayam Ras. Tetapi potensi Ayam Kampung yang besar di pasar-pasar bukan dari peternak-peternak Ayam Kampung, melainkan dari pemelihara kecil di pedesaan yang jumlahnya banyak, sebab ayam kampung seakan-akan sudah menjadi cuilan dari kehidupan masyarakat pedesaan.
Pedagang pengumpullah yang mengumpulkan Ayam Kampung dari rumah ke rumah untuk dijual. Tiap rumah umumnya memelihara Ayam Kampung antara 2-11 ekor. Di pedesaan pedagang pengumpul mengelilingi desa demi desa untuk bertemu dengan ibu-ibu yang memang sudah mengenalnya dengan baik. Pada waktu membutuhkan uang atau ada hajatan, Ayam Kampung yang memang sudah merupakan cuilan dari kehidupan mereka.
Beternak Ayam Kampung memiliki beberapa prinsip dasar, yaitu :
- Pemeliharaan Ayam Kampung dengan menerapkan ilmu-ilmu beternak, mengandalkan prinsip yang sama dengan pemeliharaan Ayam Ras. Bila Ayam Kampung dipelihara secara intensif atau semi intensif, semua kasus dan cara pemeliharaan akan sama dengan ayam Ras. Campur tangan peternak menjadi lebih besar dan lebih banyak. Sangat keliru kalau ayam kampung dipelihara secara intensif, tetapi peternak maunya enak-enak saja menyerupai memelihara dengan sistem ekstensif, sistem diumbar. Bila dipelihara banyak, tentu saja harus dikurung, diberi makan, minum dan dijaga kesehatannya. Oleh sebab itu menyerupai dengan beternak Ayam Ras.
- Ayam kampung memiliki tubuh yang kecil, ukuran tubuh ini memperlihatkan suatu petunjuk kepada pemelihara bahwa kepadatannya bertambah, atau jatah perekor menjadi lebih kecil, termasuk luas kawasan minumnya. Kecilnya tubuh merupakan cermin dari kemampuan genetis atau turunannya, baik itu dari pertambahan bobot hidupnya maupun konsumsi masakan atau ransumnya. Hal ini juga memperlihatkan bahwa prestasi Ayam Kampung memang tidak sama dengan Ayam Ras, walaupun cara-cara pemeliharaan intensifnya sama. Tetapi harganya relatif lebih baik mengakibatkan orang menyukai beternak Ayam Kampung.
- Walaupun Ayam Kampung relatif lebih berpengaruh dari pada Ayam Ras, toh tetap harus dilakukan pencegahan penyakit dan pengobatan. Tidak benar kalau dikatakan bahwa Ayam Kampung lebih kondusif dari penyakit kalau dibandingkan dengan Ayam Ras. Ayam kampung juga sanggup terjangkit tetelo atau ND, berak darah, berak kapur, kutuan, cacingan, dan aneka macam penyakit unggas lainnya. Oleh sebab itu perjuangan pencegahan penyakit dan pengobatannya pun berlaku umum sebagaimana layaknya bangsa unggas.
- Tahap pemeliharaan Ayam Kampung pada sistem beternak ini juga dibagi atas tiga tahap, pertama, tahap awal semenjak umur satu hari sampai 10 minggu. Kedua, tahap produksi, tahap produksi merupakan dikala peternak panen. Ayam sanggup dijual sebagai ayam pedaging, terutama untuk jantan atau kalau babon, diperlihara semoga bertelur. Disamping itu ayam sanggup pula disiapkan untuk pembibitan, kalau diperlukan. Ayam kampung sanggup memiliki masa produksi irit tiga kali, sedangkan untuk ayam kampung biasa dua kali. Artinya, sehabis satu masa produksi, ayam akan "molting", kemudian masuk masa produksi kedua. Perlu diketahui bahwa ayam kampung memiliki masa istirahat bertelur lebih usang dari pada ayam ras. Ayam bertelur dari hari ke hari, kemudian ia berhenti bertelur untuk sementara, kemudian bertelur lagi. Nah, dikala berhenti bertelur itulah yang dinamakan "masa istirahat bertelur". Lama tidaknya masa istirahat itu sanggup dijadikan petunjuk, apakah ayam kampung atau babon yang dipelihara akan menjadi petelur yang baik atau buruk.
- Hal yang banyak berbeda dengan Ayam Ras yaitu aspek nutrisi dan makanannya. Berbeda dengan Ayam Ras yang sudah diketahui kebutuhan protein, asam amino, energi, vitamin dan mineralnya dengan baik pada aneka macam umur dan tipe, Ayam Kampung atau Ayam Buras lainnya sampai sekarang belum ada info yang sempurna perihal kebutuhan protein, asam amino, vitamin, energi dan mineral untuk aneka macam tingkatan umur. Oleh sebab itu ransum yang diberikan kepada Ayam Buras dan Ayam Kampung khususnya berasal dari Ransum Ayam Ras,sehingga mustahil ada orang yang bisa menjual ransum khusus untuk ayam Pelung, ransum khusus ayam kampung, dan lain-lainnya, sebab ransum yang dikatakan khusus tersebut tidak lain yaitu ransum ayam ras yang dikemas untuk ayam kampung atau ayam buras lainnya.
Memang, sekarang banyak dilakukan penelitian untuk mengetahui kebutuhan protein ayam kampung, tetapi belum banyak yang diketahui perihal kebutuhan energi, vitamin, mineral, dan asam aminonya. walaupun demikian bukan suatu kendala untuk menimbulkan Ayam kampung sebagai ternak komersial.
Ayam Kampung Saat Mengeram
Referensi :
- Search Google
- Youtube.com