Sabung Ayam Online Sejarah Garuda Pancasila di Dada Seragam Timnas Indonesia
Sabung Ayam Online - Jika melihat seragam timnas-timnas sepakbola, lebih banyak didominasi mereka menggunakan logo federasi sepakbola mereka sebagai identitas diri. Timnas Italia contohnya yang menggunakan logo FIGC di kepingan dada sebelah kiri. Begitu pun logo Football Association (FA), federasi sepakbola Inggris, yang mejeng di jersey Timnas Inggris. Tapi hal itu tak terjadi untuk Timnas Indonesia.
Alih-alih menggunakan logo PSSI, seragam Timnas Indonesia justru menggunakan lambang negara, yakni Garuda Pancasila. Timnas Indonesia pun lantas lebih dikenal sebagai Tim Garuda selain Tim Merah-Putih.
Logo Garuda di dada juga semakin menggema sesudah pada 2009 sutradara film, Ifa Ifansyah, merilis karyanya berjudul Garuda di Dadaku. Lagu film tersebut, yang juga berjudul Garuda di Dadaku, dinyanyikan oleh band Netral, semakin menegaskan bahwa Garuda menjadi identitas Timnas Indonesia.
Sebenarnya bukan hanya sepakbola, seluruh seragam olahraga atlet Indonesia pun mengenakan Garuda. Itu sudah terjadi semenjak Olimpiade 1956.
Namun sepakbola lebih dulu mengenakan Garuda Pancasila pada seragamnya. Dua tahun sebelum Indonesia menjalani debut di Olimpiade, Timnas Indonesia berkesempatan melaksanakan pertandingan persahabatan melawan Cekoslowakia. Ketika itu Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, meminta jersey Indonesia menyertakan lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila.
Bung Karno beralasan, berdasarkan beberapa sumber, gagahnya Garuda dapat memunculkan aura positif bagi para pemainnya. Bung Karno pun berharap bahwa Garuda yang menjadi simbol merdekanya Indonesia dari penjajahan bisa memancarkan semangat juang para pemain ketika bermain di lapangan.
Dalam banyak kisah, Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Garuda Pancasila yang disempurnakan oleh Bung Karno pada 1950 ini pun pada kesudahannya diperlukan menjadi identitas bangsa Indonesia di manapun para atletnya berlaga.
Saat melawan Ceko, Indonesia tidak mewakili federasi sepakbola, dalam hal ini PSSI. Timnas beruji tanding mewakili negara. Begitu juga pada Olimpiade 1956. Itulah kenapa Bung Karno berperan besar atas cikal bakal Garuda Pancasila menempel di seragam Timnas Indonesia.
FIFA sebagai pemegang otoritas tertinggi sepakbola dunia tidak mempermasalahkan penggunaan lambang negara sebagai logo di seragam timnas. Kenyataannya, tidak hanya Indonesia yang mengambil opsi tersebut. Beberapa di antaranya yaitu Slovakia, Austria, dan Spanyol. Di masa kemudian negara menyerupai Jerman Timur, Uni Soviet, dan Hungaria pun menonjolkan lambang negara di seragam timnas sepakbolanya.
FIFA sendiri hanya mengatur peletakan logo. Soal logo apa yang dikenakan, menyerupai yang dikatakan Ketua Pelaksana PSSI, Joko Driyono, ketika kami hubungi, FIFA menyerahkan segala keputusan pada masing-masing federasi. Adapun negara-negara yang tidak menyematkan lambang negara di seragam lebih disebabkan oleh mereka yang (merasa) tak lagi didanai oleh negara dan sepakbola yang berada di naungan FIFA terpisah dari kiprah negara.
Di Indonesia, penggunaan Garuda di seragam timnas sempat menjadi pro dan kontra. Pada 2010 bahkan ada yang menggugat PSSI terkait penggunaan lambang negara tersebut lantaran adanya kekhawatiran lambang negara robek, kotor, bahkan terinjak. Akan tetapi somasi tersebut ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesudah enam bulan polemik ini bergulir.
Penggunaan lambang negara sendiri diatur dalam Pasal 52 aksara E Undang Undang No 24 Tahun 2009 (UU 24/2009) perihal Bendera, Bahasa, Lambang negara, serta Lagu Kebangsaan. Di situ tertulis bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang mengemban kiprah negara di luar negeri boleh menggunakan lambang negara sebagaimana disebut di Pasal 1 angka 2, yakni Garuda Pancasila dengan diikuti semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut sejalan dengan timnas yang dapat dibilang mengemban kiprah negara di setiap laganya.
Walau begitu, jikalau pada kesudahannya suatu ketika nanti logo seragam Timnas Indonesia tidak lagi menggunakan Garuda Pancasila, contohnya PSSI menciptakan logo yang turut menyertakan nama mereka, hal tersebut sah-sah saja dilakukan. Federasi sepakbola Jerman, Deutshcer Fussball-Bund (DFB), menjadi salah satu negara yang melaksanakan ini ketika burung yang menjadi lambang negara Jerman diselipkan tulisan Deutshcer Fussball-Bund. Bisa juga kan penempelan logo di seragam tersebut sebagai penegasan siapa yang mengelola timnas?
Akan tetapi menggunakan lambang negara, bagi Indonesia, rasanya sudah terlanjur menempel dan telah menjadi filosofi tersendiri. Toh, PSSI sendiri lahir sebagai bentuk usaha para perjaka Indonesia terhadap penjajahan. Penggunaan Garuda Pancasila di dada seragam timnas Indonesia justru semakin menegaskan identitas dan ruh PSSI, dan tentunya seluruh masyarakat Indonesia secara umum.