CARI DI PENELUSURAN KHUSUS AYAM ADUAN 100% JAWARA JAMINAN MENANG..!!!

Budidaya Anggrek

Pendahuluan

Dendrobium yang mulai banyak di budidayakan di Indonesia sebagai tumbuhan bunga komersial berasal dari 2 kelompok yaitu Phalenopsis dan Ceratobium yang berjumlah + 1.000_species.
Dendrobium dari kelompok Phalaenanthe umumnya memiliki bentuk badan yang tak terlalu besar sering mengalami masa istirahat (decidous). Tangkai bunga panjang dengan 12 kuntum pada tiap tangkai bunga lingkaran (kupu- kupu) dicirikan dengan mahkota bunga kompak berdempetan menyerupai D.bigibbum.
Dendrobium dari kelompok Ceratobium umumnya memiliki bentuk badan besar, sering mencapai 2 m, tapi masa istirahatnya pendek, adakala tanpa masa istirahat (evergreen) terus berbunga dan beranak. Bunga berbentuk tanduk atau binatang. Jumlah kuntum sanggup mencapai 30 - 40 bunga pada satu atau dua tangkai. Bunga dicirikan dengan mahkota bunga memanjang bercelah antara sepal dan petal, menyerupai D. Jaquelyn Thomas. Ada pula bunga yang berbentuk tipe tebu dicirikan dengan bunga keluar dari batang yang hampir tak berdaun, tidak bertangkai bunga hanya gagang saja, memerlukan suhu rendah untuk merangsang pembungaannya. Contoh D. Nobile.
Hasil persilangan antara kedua kelompok tersebut menghasilkan hibrida-hibrida dengan bentuk badan yang tidak terlalu besar, masa istirahat dikurangi atau dihilangkan, bunga lingkaran atau setengah lingkaran dengan variasi warna yang beraneka ragam.
Saat ini warna yang disukaii yakni warna- warna yang menyala menyerupai ungu bau tanah dari Dendrobium Wong Bee Yok, warna putih dari D. Walter Oumai dan kuning dari turunan D. Schullerii

Faktor Ekologis

Jenis anggrek ini membutuhkan cahaya yang tidak eksklusif sekitar 50 - 65 % cahaya matahari. Sekarang ini telah ada semacam net yang dibentuk sesuai dengan persentase cahaya yang dibutuhkan.
Suhu malam hari yang diperlukan sekitar kurang lebih 21° untuk merangsang pembungaan, namun apabila mengalami suhu tinggi di malam hari, maka akan mendorong terjadinya anak-anakan baru.

Cara Menanam
Karena merupakan anggrek epifit, maka sanggup ditanam pada medium antara lain pakis, potongan kulit kayu, batu-batuan, arang, sabutkelapa, dsb.
Penanaman dalam pot satuan (Individual pot), dengan medium kerikil bata atau genteng seperempat pecahan dalam pot, diatasnya dipergunakan potongan-potongan pakis atau jenis medium lainnya yang telah tersebut diatas.
Beberapa macam pupuk buatan yang disemprotkan pada daun antara lain Hyponex, Vitabloom, Greenzit, Bayfolan, Pokok dan Iain- lain, sesuai dengan hukum takaran pemakaian yang tertulis pada label botol masing-masing. Dosis ini berbeda untuk setiap fase pertumbuhan tanaman.

Perbanyakan Tanaman
Sering dilakukan perbanyakan secara vegetatif dengan memecah rumpun batang- batangnya atau dengan cara stek tunas berakar yang tumbuh di sekitar
ujung batang (disebut juga dengan "keiki") dan ditanam dalam potyang telah terisi , dengan media yang telah disebutkan diatas.

Hama Penyakit
Penyakit yang sering menyerang antara lain yakni " leaf spot " (bercak daun) menyerang daun pecahan bawah berupa bulatan kuning, terperinci kemudian menjadi cakung J berwarma hitam. Dapat diberantas dengan Benomyl, Dithane M-45, lantaran disebabkan oleh sejenis jamur (Cercospora dendrobii). Hama yakni jenis-jenis yang biasa menyerang pada anggrek umumnya menyerupai semut, kutu, tungau dan bekicot. Dengan penyumprotan obat-obatan secara kontinue serangan hama penyakit ini sanggup dicegah.


Subscribe to receive free email updates: