Tanaman cabe pada umumnya memiliki rasa pedas, namun paprika merupakan salah satu varietas cabe yang tidak memiliki rasa yang pedas. Cabai anggun (Capsicum annum var. grossum)atau paprika merupakan tumbuhan hortikultura yang gres dikenal di Indonesia. Umumnya paprika digunakan untuk penyedap kuliner luar negeri menyerupai cah paprika daging sapi, paprika campur sosis, udang jeroan, atau disiram saos keju, paprika segar sanggup juga dijadikan salad. Dengan meningkatnya kebutuhan paprika dan pasar yang terperinci maka diharapkan pengembangannya.
Persiapan
Hal yang perlu dipersiapkan dalam budidaya hidroponik paprika yaitu : media, wadah, nutrien/pupuk, rumah plastik (green house) dan
irigasi.
Media semai terdiri dari adonan pasir, sekam bakar, kompos, dan pupuk sangkar dengan perbandingan 1:1:1:1. Media tersebut perlu disterilkan sebelum ditanami. Sterilisasi diharapkan untuk menghindari serangan hama dan penyakit yang masih ada dalam media semai. Media tanam yang sanggup digunakan untuk hidroponik paprika yaitu arang sekam, cocopit, grodan.
Wadah persemaian sanggup berupa tray plastik yang berukuran 24 x 30 cm dan tinggi 5 cm, pot atau polybag berdiameter 7-10 cm dan tinggi 6-7 cm. Untuk wadah penanaman digunakan polybag berukuran 50x40 cm.
Nutrien yang diharapkan terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Nutrisi yang digunakan sanggup dibentuk sendiri ataupun membeli .yang sudah siap pakai. Salah satu formulasi yang digunakan oleh PT. Saung Mirwan yaitu berupa larutan stok A, stok B dan stok C. Masing-masing stok terdiri dari unsur :
* Stok A:
- 0,918 Kg KN03
- 21,6 Kg Ca(N03)2
- 378 g (DPTPA)
* Stok B:
- 0,783 Kg H2P04
- 17,064 Kg KN03
- 9,99 Kg MgS04
- 4,59 Kg KH2PQ4
- 45,9g MnS04
- 64,8 g/Kg/mi Borax
- 5,4 g CUS04
- 3,24g NaMo
* Stok C:
- 145 g Urea
Masing-masing stok dilarutkan dalam 90 It air kemudian disimpan dalam drum plastik yang berkapasitas 100 It. Apabila hendak dilakukan penyiraman, dari masing-masing stok diambil 1 liter dan campurkan ke dalam drum yang telah berisi 297 liter air. Volume adonan menjadi 300 It dan siap dipompa untuk dialirkan/disiramkan ke tumbuhan rumah plastik untuk persemaian dan pertanaman baik dengan sistem irigasi manual maupun irigasi tetes.
Pemeliharaan
Dalam budidaya paprika secara hidroponik, pemeliharaan tumbuhan mencakup penyiraman dan pemupukan, pembentukan dan pemilihan batang produktif, pengajiran dan pelilitan, pewiwilan, serta pengendalian hama dan penyakit.
1. Penyiraman dan pemupukan
Penyiraman dan pemupukan sanggup dilakukan secara manual atau secara irigasi tetes. Pemberian larutan hara dilakukan antara pukul 09.00 - 16.00. Frekuensi tunjangan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setiap hari.
Jumlah kebutuhan larutan
- Fase muda sebanyak 100 ml
- Fase berbunga sebanyak 150 ml
- Fase berbuah sebanyak 200-300 ml
- Fase dibongkar sebanyak 100 ml
Larutan hara yang diberikan hendaknya kepekatannya berkisar antara 1,6 - 1,7 dan diharapkan peningkatannya hanya 2,0 - 2,5 ketika dalam media arang sekam. Peningkatan EC (Electric Conductivity) terjadi lantaran adanya kristalisasi garam-garam yang tidak terserap oleh tanaman. Pengukuran EC ini penting lantaran sanggup besar lengan berkuasa terhadap tingkat pertumbuhan tanaman. Apabila EC rendah, maka pertumbuhan vegetatif tumbuhan akan lebih cepat dibandingkan dengan EC tinggi.
2. Pembentukan dan pemilihan batang produktif
Pada umur 3 ahad atau di atas daun ke 10,
pilih 2 cabang utama yang kuat, cabang yang tidak diinginkan dipotes dengan tangan.
3. Pengajiran dan pelilitan
Tanaman paprika yang dibudidayakan secara hidroponik harus diberi penopang biar diperoleh bentuk tumbuhan yang sesuai dengan aktivitas produksi secara maksimal. Pembuatan ajir dimulai ketika tumbuhan berusia 1 minggu. Penopang/ajir sanggup terbuat dari tali rami atau tali lainnya yang tidak tajam. Ujung atas tali diikatkan pada kawat horizontal yang dibentuk secara khusus pada batang atas greenhouse, setiap tumbuhan memerlukan dua buah penopang/ajir lantaran batang utama yang dipelihara ada dua. Tanaman paprika akan terus tumbuh semakin tinggi mengikuti ajir. Agar tali ajir tetap menempel pada batang tanaman, maka setiap dua hari harus dilakukan pemutaran atau pelilitan pada cabang utama.
Cara pemutaran yang baik yaitu dengan memutar batang mengikuti tali, bukan tali yang dililitkan mengikuti batang. Pemutaran dilakukan searah jarum jam biar seragam dan gampang dilakukan.
4. Pewiwilan atau perompesan
Pewiwilan dilakukan terhadap tunas air, cabang yang tidak dipelihara, bunga yang telah layu, dan buah yang rusak. Umumnya aktivitas pewiwilan dilakukan bersamaan dengan aktivitas pemutaran tali atau pelilitan ajiryaitu setiap 2 hari sekali.
5. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang yaitu thrips, tungau, aphids, ulat grayak, keong serta penyakit yang sering menyerang yaitu penyakit layu, bercak daun, embun tepung, antraknose dan virus.
6. Panen
Paprika mulai dipanen pertama kali ketika berumur 60 HST. Pemanenan ini sanggup dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
a. Matang hijau; warna buah hijau mengkilap, daging buah keras dan tebal, buah gampang dilepas dari tangkai, sehat dan tidak cacat, serta bebas dari hama dan penyakit. Kekerasan dan ketebalan buah sanggup diketahui dengan cara memijit dan mengetuknya.
b. Matang berwarna; warna buah 60 % sudah merah/ kuning/ hijau (untuk ekspor), daging buah tebal, sehat dan tidak cacat, serta bebas dari hama dan penyakit.