CARI DI PENELUSURAN KHUSUS AYAM ADUAN 100% JAWARA JAMINAN MENANG..!!!

Budidaya Nanas


Tanaman nenas sanggup tumbuh dengan baik di kawasan dengan curah hujan merata sepanjang tahun dengan jumlah antara 1.000 - 2.000 Mm pertahun serta suhu optimum 32o C. Tanaman ini tumbuh dengan baik di kawasan dengan ketinggian 100 - 200 M dari permukaan laut, tetapi pada keadaan tertentu sanggup juga tumbuh dengan baik pada ketinggian 1200 M dpl. Pada daerah-daerah yang merupakan iklim C dan D tumbuhan nenas sanggup tumbuh baik pada kawasan yang merupakan irigasi teknis.
Tanaman nenas tumbuh baik pada tanah yang gembur, tidak tahan genangan air, lebih-lebih di kawasan berair dengan tanah liat yang tergenang air cukup lama, tumbuhan nenas akan tumbuh merana. Untuk kawasan kering dibutuhkan sistem pengairan yang baik dan air tanah tidak lebih dari 150 Cm dari permukaan laut. Tanah yang cocok untuk budidaya nenas yaitu tanah dengan tekstur ringan (pasir) dan sedang serta mengandung humus yang banyak dengan pH sekitar 4,5 - 5,5 untuk tanah podsolik dengan kandungan litany tinggi, nenas sanggup tumbuh dengan diimbangi pemupukan intensif dan penggunaan pupuk organik yang tinggi.
·         Pemeliharaan:
·         Pemupukan;
Pemupukan merupakan satu aspek penting dari aktivitas perjuangan tani nenas alasannya yaitu dekat kaitannya dengan peningkatan produksi. Pupuk yang dipakai sanggup berupa pupuk an-organik ibarat Urea, TSP/Sp-36 dan KCI maupun pupuk organik ibarat pupuk sangkar dan kompos. Dosis pupuk untuk tumbuhan nenas, sebagai berikut:
Dosis Pupuk Per Ha/Tahun
Urea (Kg)
Sp-36 (Kg)
KCI (Kg)
Pupuk Kandang/ Kompos (Kg)
225
125
300
20
Pemupukan dengan pupuk an-organik (Urea, SP-36 dan KCI) dilakukan 2 kali dalam setahun. Sedangkan pupuk organik (kandang/ kompos) diberikan satu kali dalam setahun pada awal demam isu penghujan.
Cara pinjaman pupuk an-organik diberikan dengan cara mencampur ke-tiga pupuk kemudian ditaburkan pada parit sedalam 10 - 15 Cm disekeliling tanaman, kemudian parit ditutup kembali dengan tanah. Pupuk organik diberikan dengan cara ditebarkan pada larikan/ parit disekeliling batang tumbuhan dengan kedalaman 15 - 20 Cm pada jarak 25 - 50 Cm dari pangkal tanaman/ rumpun dan ditutup kembali dengan tanah.
·         Penyiangan;
Penyiangan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali sebelum dilakukan penyiangan, daun-daun harus diikat sehingga penyiangan tidak terganggu oleh daun-daun yang berduri. Bersamaan dengan penyiangan tanah perlu digemburkan supaya akar-akar tumbuhan mendapat udara yang cukup, sehabis pekerjaan penyiangan selesai, ikatan-ikatan daun dilepas sedangkan untuk tanah-tanah yang datar di kawasan beriklim berair perlu dibuatkan parit drainase.
·         Penjarangan anakan;
Penjarangan anakan dibutuhkan untuk sanggup menghasilkan buah berukuran besar secara teratur selama beberapa kali panen. Penjarangan anakan dari tunas akar sebaiknya dilakukan secara teratur sehabis 3 - 4 demam isu panen tumbuhan nenas biasanya tidak dibongkar tetapi tunas anakannya dibiarkan tumbuh. Tunas lain dibuang atau dipakai sebagai bibit. Kelangsungan produksi dari induk ke tunas anakan ini dibiarkan berlangsung terus hingga kira-kira lima tahun, sehabis umur lima tahun tumbuhan nenas dibongkar dan diganti tumbuhan baru.
·         Pengendalian organisme pengganggu;
·         Penyakit bacin hati (hert rot) dan bacin akar (root rot)
·         Gejala, daun tumbuhan yang terjangkit cendawan phytoptora Sp. mengalami klorosis, daun muda gampang dicabut, pembusukan sanggup meluas ke batang tumbuhan serta menimbulkan bacin akar sehingga pertumbuhan terhambat dan pematangan buah tertunda.
·         Pengendalian, sebelum tumbuhan bibit dicelup dalam suspensi fungisida sanitasi kebun dari tumbuhan yang sakit dan sisa tumbuhan yang sakit dan sisa tumbuhan sebelumnya harus bersih.
·         Penyakit bacin pangkal (base rot)
·         Gejala, serangan cendawan carato cystis paradora pada bibit menjadikan bacin lunak berwarna coklat pada pangkalnya. Pada daun timbul bercak-bercak putih kekuningan. Infeksi buah batang menjadikan buah busuk.
·         Pengendalian, untuk mencegah terjadinya nanah melalui bekas kepingan pada pangkal buah diberikan perlakuan asan limzoat 10 % dalam etarol. Dilakukan pemotongan buah.

·         Pengairan dan penutupan tanah;
Pengairan harus diatur sedemikian rupa sehingga air tidak menggenang. Pengairan dibutuhkan pada waktu penumpukan sekitar rumpun tumbuhan nenas sanggup diberi epilog perhiasan (mulsa) ibarat jerami, daun-daun dan sebagainya.
·         Penggunaan ZPT;
Tanaman nenas sanggup dipaksa untuk berbunga pada setiap saat, yakni dengan menawarkan zat kimia yang berfungsi sebagai hormon pembungaan. Zat kimia yang sering dipakai yaitu kalsium karbit dan ethrel. Selain itu juga dipakai hormon akar ibarat IAA, IBA dan NAA. Teknik pembungaan buatan dilakukan ke dalam titik tumbuh tumbuhan nenas pada pagi-pagi sekali dan sore hari untuk mengurangi reaksi panas dan kemudian disemprotkan dengan air cuek diatasnya. Selain itu sanggup pula tumbuhan disemprotkan dengan larutan ethrel 70 - 200 ppm, alasannya yaitu ethrel ini pada pH rendah dalam sel tumbuhan akan terurai menjadi estilin yang sanggup berfungsi sebagai hormon pembungaan. Untuk mendapat produksi yang tinggi, sebaiknya sewaktu diberi zat kimia tumbuhan telah berumur 6 bulan atau jumlah daun sekitar 20 - 30 helai.
·         Panen;
Pada umumnya nenas sanggup di panen sehabis berumur 12 - 15 bulan tergantung bibit yang digunakan. Buah nenas yang siap di panen sanggup diketahui dari :
·         Mahkota jadi lebih terbuka;
·         Tangkai buah menjadi keriput;
·         Mata duri lebih mendatar dan besar serta bertulang lebih bulat;
·         Warna buah mulai menguning;
·         Timbul aroma nenas yang harum.

Subscribe to receive free email updates: