CARI DI PENELUSURAN KHUSUS AYAM ADUAN 100% JAWARA JAMINAN MENANG..!!!

Memelihara Flora Bougenvil


Pendahuluan
Bougenvil merupakan tumbuhan hias yang sudah usang terkenal di kalangan masyarakat. Tanaman hias ini disebut juga "kembang kertas" sebab struktur bunga ibarat kertas yang beraneka warna. Sebelum tumbuhan hias lain populer, tumbuhan ini semenjak usang sudah dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias taman di perkotaan maupun pedesaan (beddingplant).
Tanaman bougenvil termasuk tumbuhan semak yang merambat, walaupun cabang dan rantingnya keras. Bunganya bergerombol di belahan atas anak ranting dengan warna yang beraneka ragam.
Tanaman ini sanggup tumbuh di kawasan tropis dengan ketinggian 10 - 2.000 meter di atas permukaan laut. Bougenvil merupakan tumbuhan tahunan, yakni tumbuh terus seakan-akan tidak terbatas. Pertumbuhan tumbuhan bougenvil sanggup diarahkan dengan menanamnya pada kerangka kawat yang telah disediakan.

Syarat Tumbuh
1.  Agro klimat
Tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh, tetapi toleran terhadap lingkungan yang agak teduh. Suhu ideal sekitar 20° - 36°C dengan kelembaban udara sekitar 60%-90%.
2.  Media
Media terdiri atas adonan tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan (1:1:1) dan diberi pupuk NPK sebanyak + 4-5 gram/tanaman sebagi pupuk dasar. Media tanam harus gembur dengan pH + 6.

Perbanyakan Vegetativ
Perbanyakan vegetatif dilakukan melalui stek batang, cangkok dan okulasi (penempelan), Okulasi dilakukan untuk mendapat tumbuhan yang menghasilkan bunga beraneka ragam warna dan bentuk

PerbanyakanMelalui Stek Batang
-          Pilih cabang yang sudah cukup besar, kemudian dipotong sepanjang 10 cm.
-          Pangkal stek diberi perangsang akar mirip rootone, kemudian ditanam di tempat pesemaian yang sudah disiapkan.
-          Stek yang telah berakar segera ditanam pada pot 0 10 cm sebelum ditanam di lapangan.
1. Cangkokan
-       Pilih cabang yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
-       Di sekeliling cabang dibentuk sayatan 4-5 sayatan sepanjang 2,5 cm dengan jarak 10 cm dari ujung tanaman.
-       Pada belahan sayatan dioleskan zat perangsang akar mirip rootone, kemudian diberi tanah dan dibungkus dengan plastik.
-       Lebih kurang 8 ahad bungkus plastik dibuka, pada ketika ini akar sudah tumbuh sekeliling dan mulai menembus media. Kemudian batang dipotong dan ditanam di media yang sudah dipersiapkan.
2. Penempelan
-       Pilih ujung ranting tumbuhan asal, kemudian dipotong dan dibuang. Sisakan sedikit kulit pada ujung ranting yang dipotong.
-       Buat belahan sepanjang kira-kira 0,5 cm.
-       Dari tumbuhan kedua yang menghasilkan bunga berwarna lain,di ambil sepucuk ranting yang belum berbunga. Sayat ujungnya sepanjang kurang lebih 0,5 cm dan pipihkan dengan menciptakan sayatan.
-       Masukan ujung tumbuhan kedua (batang atas) berbentuk pipih, ke celah belahan tumbuhan pertama (batang bawah).
-       Sisa kulit yang masih menempel pada ujung tumbuhan asal kemudian dibalut pada ujung pipih tumbuhan kedua (batang atas).
-       Sambungkan dan ikat dengan tali rafia, kemudian dibungkus dengan kantong plastik untuk menghindari serangan cendawan atau bakteri.
-       Tiga hari kemudian, ketika ujung tumbuhan layu, proses sanggup dilanjutkan. Kira-kira selama satu minggu,tunas telah kuat, bungkus plastik sanggup dilepas.

Pemeliharaan
1.  Penyinaran dilakukan sore hari, satu kali sehari kecuali ketika usai hujan, tumbuhan tidak perlu disiram.
2.  Pemupukan dilakukan dengan memperlihatkan NPK dengan takaran 4 - 5 gram pertanaman per bulan. Cara dukungan pupuk yaitu dengan menabur di sekitar tumbuhan atau melarutkannya dalam air, kemudian disiramkan ke permukaan tanaman.
3.  Pemangkasan
Tujuan pemangkasan yakni mengurangi pertumbuhan batang utama dan cabang- cabangnya. Tunas-tunas air yang sering tumbuh pada cabang harus dibuang. Cabang yang saling berdekatan biar dibuang, pilihlah cabang yang paling baik.
4.  Pengendalian organisme pengganggu tanaman
a.   Hama Aphids
Hama ini menyerang pucuk yang gres tumbuh dan menghisap cairan sel tanaman. Bersamaan dengan proses pengisapan cairan tanaman,aphids meninggalkan embun madu yang sanggup menarik tumbuhnya embun jelaga. Aphids merupakan vektor virus yang potensial.
Pengendalian : memakai insektisida berbahan aktif metidation. Frekuensi dan takaran aplikasi sesuai rekomendasi.
b.   Hama Kutu Putih
Hama ini menyerang tumbuhan yang sudah tua, sehingga tumbuhan mengering jadinya mati.
Pengendalian : memakai insektisida berbahan aktif sipermetrin atau deltometrin.
c.    Embun Jelaga
Embun jelaga tumbuh di atas daun muda dengan memakai substrat ekskresi. Cendawan ini tolong-menolong tidak berperan sebagai patogen tanaman. Meskipun demikian cendawan ini sangat merugikan sebab keberadaannya menempel di belahan atas daun sanggup mengurangi proses fotosintesis.
Pengendalian : memakai fungisida berbahan aktif man-kozeb

Perlakuan Untuk Menginduksi Pembungaan Tanaman
a.     Untuk merangsang pembungaan tumbuhan bougenvil berikan unsur P dan Mg. P di peroleh dari pupuk TSP atau NPK dan Mg di peroleh dari dolomit.
b.     Lakukan perlakuan pengeringan media selama 4 hari, hingga daunnya menguning dan rontok.
c.      Lakukan penyiraman dengan volume air setengah dari volume penyiraman normal. Penyiraman minim dilakukan hingga muncul kuncup bunga.
d.     Perlakuan masa kering hanya boleh dilakukan pada tumbuhan yang sudah memiliki akar yang kuat.

Subscribe to receive free email updates: