CARI DI PENELUSURAN KHUSUS AYAM ADUAN 100% JAWARA JAMINAN MENANG..!!!

Budidaya Durian

Pendahuluan
Durian (Durio Zibethinus Murr) termasuk dalam familia Bombaceae.Berasal dari tempat tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan banyak sekali belahan dunia. Pada ekspresi dominan buah durian, banyak sekali varietas dan tipe diperdagangkan di banyak sekali pasar dalam negeri. Untuk pasar luar negeri, penyuluhan rekomendasi varietas unggul serta promosi masih perlu ditingkatkan sesuai undangan pasar. Demikian pula peningkatan adopsi dan aplikasi teknologi budidaya durian di pusat produksi dalam upaya peningkatan mutu buah.
Pesaing Indonesia sebagai penghasil buah durian yaitu Thailand dan Malaysia. Sentra produksi durian di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat (Tabel 1). Varietas durian yang . direkomendasikan untuk dibudidayakan yaitu Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Kane, Matahari dan Hepe.

Tabel 1. Data Sentra Produksi Durian Utama Tahun 2000

No.
Provinsi
Kabupaten
Luas (H1)
Produksi (Ton)
Bulan Panen
1
Sumatera Utara
- Tapsei
247.75
1.836
9-1


- Asahan
253,01
1.303
8-12
2
Riau
- Indragiri
519,17
6.427
11-1


Hulu
212,36
983
12-1


- Kep. Riau
334,72
3.342



- Kampar



3
Jambi
- Bungo Tebo
320,70
2.723
12-2
. 4
Jawa Barat
-    Bogor
-    Kuningan
421,27 265,50 '
4.814 1.039
13-3
5
Jawa Tengah
- Jepara
240,18
3.303
10-3
6
DI Yogyakarta
- Kulonprogo
213,21
1.686
10-3
7
Jawa Timur
-    Malang
-    Probolingo
-    Pasuruan
247,75 234,40 213,52
3.342 2.983 8.465
1-2
8
Kalimantan Barat
-    Sangau
-    Sintang
309,70 406,10
4.795           
5.796           
1-6

Tanaman durian tumbuh baik di tempat dengan ketinggian< 800 meter diatas permukaan bahari (m dpi), dan masih sanggup tumbuh pada ketinggian 1.000 m dpi, tetapi produktivitasnya sangat rendah. Membutuhkan iklim berair dengan curah hujan 1.500 - 2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Waktu pembungaan dan pembuahan dibutuhkan bulan kering selama 3 bulan dengan curah hujan < 60 mm/bulan dengan suhu udara 28° -29° C.
Durian membutuhkan lahan yang tanahnya gembur, subur dan bersolum cukup dalam, serta tanah lapisan bawah tidak berlapis liat yang bersifat kedap air hingga kedalaman 3 meter.

Perbanyakan Tanaman
1. Perbanyakan dengan okulasi/penempelan.
Sebagai entres dipilih tunas yang mempunyai kepetangan yang besar dan sehat dari cabang berumur kira-kira satu tahun. Pengambilan mata tempel dilakukan dengan menciptakan irisan agak lengkung horizontal diatas mata sepanjang 1 cm dan pada kedua ujung irisan tersebut dibentuk irisan vertikal kebawah sepanjang kira-kira 2,5 cm, kemudian dikelupas hingga diperoleh  kulit dengan satu mata yang baik dalam bentuk segi empat berukuran 1 x 2,5 cm. Pada batang bawah dikupas kulit kayunya sesuai bentuk dan ukuran mata tempel. Kemudian mata tempel segera ditempelkan. Selanjutnya tempat tempelan dibalut dengan pita plastik dan cuilan mata tidak tertutup.
2. Penyambungan/grafting
Batang bawah dipotong sekitar 10 cm dari pangkal batang dan pada cuilan atas dibentuk keratan bebentuk karakter V sepanjang 2-3 cm. Selanjutnya dipotong batang atas sepanjang 8-10 cm yang mempunyai minimal 2 mata tunas. Pangkal tunas dibentuk runcing, biar sanggup masuk keujung batang bawah, ikat sambungan tersebut dengan tali plastik. Calon benih ini kemudian diberi sungkup plastik, yang sebelumnya disiram dahulu. Sekitar 21 hari kemudian sungkup dibuka.
3. Cangkok
Perbanyak vegetatif dengan cara cangkok sebetulnya sanggup dilakukan pada tumbuhan durian, tetapi benih yang sanggup diperoleh sedikit dan sanggup merusak bentuk pohon induknya sendiri serta sistem perakarannya tidak besar lengan berkuasa lantaran tidak mempunyai akar tunggang.

Pembuatan Lubang Tanaman
Lubang tanam dibentuk berukuran100 x 100 x 100 cm dengan jarak antar lubang 10 -14 m x 10 - 14 m. Saat pembuatan lubang tanam, tanah galian dibagi dua. Tanah galian cuilan atas dikumpulkan sebelah kiri dan cuilan bawah disebelah kanan lubang, sehabis itu didiamkan selama 2 minggu. Sebelum tanah galian dimasukkan kembali, lapisan atas dicampur dengan pupuk sangkar sebanyak 35 kg dan 1 kg pupuk posfat perlubang. Lubang tanam ditutup selama 15 hari, sehabis itu digali dengan ukuran sebesar polybag benih. Untuk menghindari gangguan hama, tanah galian sanggup dicampur dengan insektisida Furadan 3 G.

Penanaman
Benih yang ditanam di lapangan sebaiknya sudah setinggi 75-150m kondisinya sehat, pertumbuhan batangnya kokoh, perakaran­nya banyak dan kuat. Polybag dilepas dan benih durian dimasukkan ke dalam lubang tanam. Lubang ditutup dengan tanah galian. Selanjutnya pada sisi tumbuhan didirikan ajir dan batang tumbuhan di ikat pada a i i r biar pertumbuhan tumbuhan tegak keatas searah ajir. Tanah di sekeliling batang ditutup rumput atau jerami kering sebagai mulsa, kemudian disiram. Benih diberi naungan dari rumbia sebagai pelindung biar tumbuhan tidak layu atau kering tersengat sinar matahari,

Pemeliharaan
1. Pemupukan
Tabel 2. Rekomendasi Pemupukan

Umur Tanaman
Pupuk Kandang (Pkd) dan NPK
Keterangan
0-3 bin tanam
36 kg Pkd
Diberikan sebelum penanaman pada waktu persiapan lubang
6 bulan
72 Kg Pkd
Disebar mengelilingi tanaman
1 tahun
108 Pkd + NPK 40- 80 g/th
Takaran untuk satu tahun tidak diberikan sekaligus tetapi 3 kali
2 tahun
NPK 150-300 g/th
Sda
3 tahun
NPK 400-600 g/th
Sda
4 tahun dst
Diperkirakan
Tambahan NPK yang diberikan sanggup diperkirakan sesuai pertumbuhan diameter pohon. Untuk setiap kenaikan 1 cm diharapkan pemanis pupuk sebanyak 150-200 g/phn
8 tahun
280 kg Pkd + Sda
Sda
10 tahun
360 kg Pkd + sda
Sda

2. Pengairan
Pada awal penanaman durian di lapangan, penyiraman di lakukan setiap hari atau diadaptasi kondisi cuaca. Penyiraman selanjutnya perlu diberikan 1-2 kali seminggu pada ekspresi dominan kemarau, terutama pada ketika tumbuhan berbuah. Jika air sangat berlebihan pada ekspresi dominan hujan, maka harus dibentuk drainase yang baik.

3. Pemangkasan Bentuk

  • Pembentukan tajuk mulai diatur semenjak tumbuhan berumur 1 tahun, kira-kira tinggi tumbuhan 70-100 cm, pembentukan tajuk dilakukan dengan memelihara satu batang utama dan 10 calon pembentukan cabang primer terpilih, dan pembentukan tumbuhan harus diusahakan supaya terjadi keseimbangan antara bentuk tajuk dengan percabangannya.
  • Pemangkasan dilakukan pada awal ekspresi dominan hujan. Berkas pemangkasan disaput dengan cat meni atau ter.



4. Pengendalian Hama Dan Penyakit
a. Hama Ulat Penggerek Buah

Disebabkan oleh ngengatTirathaba ruptilinea, larvanya berbentuk ulat hitam kecoklatan. Ulat menetas dari telur yang diletakkan pada kulit buah yang kemudian masuk ke daging buah dan menggereknya hingga busuk. Pengendalian sanggup dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif deltametrin (contoh ; Decls 2,5 EC) atau
betasiflutrin (contoh ; Buldok 2,5 EC) dengan takaran 1 ml/l 2-3 ahad sekali semenjak bunga bermetamorfosis pentil buah hingga 2-3 ahad sebelum dipanen. Pengendalian sanggup pula dilakukan dengan cara penasapan. Pengasapan dilakukan dengan pembakaran sampah berair 2-3 hari sekai disekltar tumbuhan dan diupayakan biar sampah tidak hingga terbakar.
b. Penyakit Kanker Batang
Penyebabnya yaitu cendawan Phytophthora palmivora dan sering terjadi pada ketika peralihan ekspresi dominan kemarau ke ekspresi dominan hujan. Gejala awal berupa bercak kecil pada cabang, kemudian melebar dan berair lantaran mengeluarkan blendok/lendir. Kemudian cendawan masuk ke batang serta bermetamorfosis coklat renta dan pohon akan mati. Pengendalian dilakukan dengan cara, bercak coklat pada kulit batang dikorek hingga terlihat jaringan kayu yang sehat, kemudian bekas korekan dioles fungisida menyerupai yang berbahan aktif propamokarb hidroklorida (contoh: Previur N) dengan takaran 2 g/l atau mankozeb (contoh : Ridomil) 3-5 ml/l.


Subscribe to receive free email updates: