Inilah Kelebihan dan Kekurangan Ayam Betet
Sabung Ayam Online - Ayam betet di Indonesia mulai terangkat wibawanya. Hal ini sanggup kita lihat dari banyaknya juragan pemula yang mencari dan merawat ayam jenis betet ini. Bukan hanya untuk sekedar hobi saja, melainkan juga untuk di jadikan bisnis sampingan yang mana kalau melihat pasar ayam ini cukup prospek untuk kita ternakkan.
Ayam betet juga sanggup dijadikan sebagai ayam aduan. Namun, kelas dan kategorinya juga masih satu arena, yaitu sesama ayam betet. Jika kita lagakan dengan ayam jenis petarung lain ibarat ayam bangkok birma dan lainnya, dalam hitungan detik ayam betet akan tumbang. Hal ini telah terbukti dan banyak teman penulis yang membuktikan.
Dalam duduk perkara kualitas bertarung ayam ini sanggup dikatakan bagus, cepat, lincah dan secara umum dikuasai menyerang. Namun, hanya sebatas sesama ayam betet sendiri. Tidak akan seimbang kalau kita lagakan dengan ayam petarung bangkok.
Kelebihan dan Kekurangan Ayam Betet
Ayam betet banyak dipelihara di tempat Bali yang mana ayam inilah paling secara umum dikuasai terkenal dan dijadikan sebagai ayam laga, baik untuk program ritual keagamaan atau hanya sekedar latihan jajal tarung saja. Untuk di tempat lain, memang ada tetapi populasinya sangat sedikit dan kurang diminati.
Ayam ini mempunyai gaya bertarung yang agus dan lincah, dalam tata cara perawatannya juga mudah, tidak ibarat ayam petarung lainnya, baik dari segi pakan, latihan dan juga perawatannya. Postur dan bentuk tubuh saja yang kurang seimbang kalau kita bandingkan dengan ayam petarung jenis lain.
Ayam betet yakni ayam khas Bali dan sanggup dikatakan penduduk Bali memelihara ayam ini, baik hanya sebagai ayam betet pedaging dan memang banyak juga ayam betet yang di tempah khusus sebagai ayam aduan tajen bahasa balinya.
Kelebihan Ayam Betet
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kelebihan ayam ini mempunyai gerakan yang cukup cepat, lincah, dan gesit, secara umum dikuasai menyerang dengan lompat pukul. Cocok kalau ayam betet ini dipakai sebagai ayam tipe taji yang mana ayam ini lebih mencari sasaran dan pukulan yang lebih akurat.
Selain itu, ayam betet juga tergolong ayam bermental anggun dan akan selalu menghadap ayam apa saja tanpa memandang bulu. Ayam ini tidak takut dengan ayam yang lebih tua, lebih mempunyai tubuh besar semua jenis ayam akan di sikat baik akan menang ataupun kalah.
Sayangnya, kalau kita lagakan dengan jenis ayam petarung modern ibarat ayam bangkok akan jauh berbeda baik dari segi tubuh dan postur tubuhnya yang kalah tajam dengan ayam bangkok.
Asal Usul Tajen Bali
Tajen di Bali dipercaya sudah ada semenjak zaman majapahit dan sampai kini juga masih banyak ditemui di kampung-kampung Bali. Kata Tajen sendiri berasal dari kata Taji yang berarti ayam ini memang ditempah menjadi ayam dengan gaya bertarung pukul taji.
Dahulu kala, tajenan di Bali hanya dilakukan setiap satu tahun sekali dan itupun untuk banyak sekali program ritual ibarat keagamaan. Tradisi tajen ini sudah ada semenjak zaman Majapahit yang pada ketika itu bukan memakai nama tajen, melainkan “menentak gulu ayam” yang biasanya dilakukan dalam memperingati atau menyambut Butha-Yad yang biasa nya disebut dengan lontar.