CARI DI PENELUSURAN KHUSUS AYAM ADUAN 100% JAWARA JAMINAN MENANG..!!!

Sabung Ayam Online Ronaldo Menyerupai Anggur: Makin Tua, Makin Sedap

Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur: Makin Tua, Makin Sedap


Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur: Makin Tua, Makin Sedap

Sabung Ayam Online - Cristiano Ronaldo ialah referensi faktual bagaimana seorang pesepak bola juga kudu menyesuaikan diri untuk tetap relevan dengan zaman.
Ketika kita pertama kali melihatnya dulu, Ronaldo hanyalah perjaka berbakat dengan penampilan culun. Rambut keriting dicat kuning dan tubuh yang tidak terlalu atletis —plus gigi yang tidak rata— membuatnya ibarat bocah kemarin sore yang gres sejam kemudian pergi merantau dari kampung halamannya.
Pada usia 18 tahun, Ronaldo memberanikan diri mendapatkan pinangan Manchester United dan tinggal di Inggris. Bekalnya tidak banyak, hanya tubuh dan seperangkat skillmenjanjikan. Selebihnya, ia harus mencar ilmu sendiri.
Sebagai perjaka yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya hingga ketika itu di Portugal, Ronaldo tidak bisa berbahasa Inggris. Well, bisa, sih, sepatah atau dua patah kata. Namun, jangan harap ia bisa berbicara kalimat panjang dalam bahasa Inggris.
Pada sebuah sesi wawancara usai pertandingan, Ronaldo pernah ditodong oleh reporter Inggris. Ia ditanya bagaimana permainan hari itu dari sudut pandangnya. Ronaldo pun hanya menjawab singkat dengan terbata-bata.
“It’s important… Team wins…”
Sudah, begitu saja. Selebihnya, ia nyengir dan tidak tahu lagi harus berkata apa-apa.
Si reporter kemudian bertanya lagi: “Are you feeling confident today?” (Apa kau merasa yakin dengan penampilanmu hari ini?)
Ronaldo kemudian bengong. Dia rupanya tidak tahu apa arti dari “confident”. Perbendaharaan katanya dalam bahasa Inggris memang masih sedikit.
Karena Ronaldo cuma bengong, si reporter mengulangi pertanyaannya. Dan karenanya sama saja. Ronaldo yang masih bocah itu kemudian tertawa (sembari memperlihatkan raut malu) kemudian menyadari kekurangannya dan berkata, “Sorry, I don’t understand…
Beruntung buat Ronaldo, dalam wawancara tersebut ia didampingi Gary Neville, kapten United ketika itu. Neville tertawa dan membantu menjawab pertanyaan si reporter. “Hahaha, ya, ia memang terlihat pede sekali hari ini,” ucapnya.
Wawancara singkat itu pun selesai dan waktu berlalu begitu cepat.
***
Lalu, di sinilah kita sekarang, lima belas tahun lewat dari tanya-jawab canggung itu. 
Ronaldo bukan lagi bocah kemarin sore yang untuk diwawancarai pun masih harus ditemani. Ia kini ialah laki-laki remaja dengan empat orang anak, seorang kekasih yang cantik, rumah mewah, dan sederet kendaraan beroda empat mahal yang bisa bikin pekerja kantoran melongo.
Untuk mendapatkan semua itu, Ronaldo melaksanakan banyak pengorbanan: latihan keras, ditekel lawan di lapangan, latihan keras lagi, kemudian ditekel lagi, dicerca, dikritik, kemudian memenangi sederet trofi tim dan individual.
Semua memang terlihat gampang kalau dibaca begitu saja. Namun, untuk melaluinya, Ronaldo melaksanakan semua hal yang ia bisa semoga bisa bertahan di level top begitu lama. 
Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur: Makin Tua, Makin Sedap
Ia mengharamkanjunk food. Asupan makanannya dijaga baik-baik; hanya ikan dan daging dada ayam yang ia konsumsi. Kalau bisa, semuanya tidak dimasak dengan cara digoreng. Ia juga menghindari alkohol dan sebisa mungkin tidak begadang.
Hidup Ronaldo ialah hidup atlet pada tingkat ketekunan paling tinggi. Ia bukan sekadar gym freak yang cuma peduli pada otot-otot tubuhnya, tetapi juga penganut taat dari paham bahwa tubuh ialah senjata utama seorang atlet dan oleh karenanya harus dijaga sebaik-baiknya.
Ketaatan Ronaldo itu menciptakan Matt Le Tissier —pemain legendaris Southampton yang bahkan dihormati Xavi Hernandez— ibarat om-om yang jam 5 sore sudah nongkrong di pub. Padahal, untuk urusan olah bola, Le Tissier tidak kalah geniusnya.
Le Tissier terbiasa mengganyang dua potong besar ayam goreng KFC sebelum latihan, sesuatu yang diharam-jadahkan oleh Ronaldo. Jangan berharap juga Ronaldo bakal bertingkah nyeleneh ibarat Paul Gascoigne: Bertanding dalam keadaan mabuk.
Maka, jangan heran kalau di usianya yang sudah menginjak 33, Ronaldo masih bisa mencetak 44 gol dalam semusim. Bagi pemain-pemain bola biasa, pencapaian Ronaldo fenomenal. Bagi Ronaldo, itu sealami bernapas.
***
Ada banyak cara dilakukan pemain bola untuk mempunyai karier yang panjang. Ryan Giggs, misalnya, menentukan menjaga kondisi tubuhnya dengan yoga —selain juga menjaga asupan makanan. 
Giggs pun mendapatkan ganjarannya. Ketika secara umum dikuasai pemain bola mengendur di pertengahan 30-an, ia masih bisa bermain hingga berusia 41 tahun.
Selain menjaga betul kondisi tubuhnya, Giggs juga menyesuaikan diri dengan permainan. Jika di masa mudanya ia dikenal sebagai winger cepat yang gemar betul meliuk-liuk dengan dribelnya, menjelang 30, ia mengubah posisinya menjadi gelandang tengah.
Dengan menjadi gelandang tengah, Giggs tetap bisa memberi imbas signifikan tanpa harus menghabiskan banyak energi. Biarlah kecepatan menjadi urusan pemain yang lebih muda, Giggs, sementara itu, berurusan dengan presisi operan semoga mereka yang cepat-cepat itu bisa mendapatkan operan yang enak.
Ronaldo juga begitu. Seiring bertambahnya usia dan berkembangnya permainan, ia mengevolusi dirinya semoga tetap relevan dengan zaman.
Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur: Makin Tua, Makin Sedap
Ronaldo yang kini bukan lagi winger yang gemar berlari kencang dan sering-sering melaksanakan dribel. Memang, ia masih kerap bergerak dari sisi lapangan dan menggiring bola, tetapi kiprah utamanya sudah bukan itu.
Dengan kekokohan fisik dan penempatan posisi yang apik, Ronaldo kini berubah jadi striker yang mematikan. Area geraknya seringkali dihabiskan di dalam dan sekitar kotak penalti lawan. Memberi ruang pada Ronaldo di dalam boks berarti petaka.
Lihat ketika bagaimana pemain-pemain Juventus alpa menjaganya pada berkelahi perempat selesai Liga Champions. Tanpa basa-basi, Ronaldo menyambar umpan silang yang tertuju kepadanya dengan sepakan salto. Gol pun tercipta dan pendukung Juventus tidak punya pilihan selain memberi aplaus kepadanya.
Di Piala Dunia 2018 juga begitu. Rabu (20/6/2018) malam, ia jadi penentu kemenangan 1-0 Portugal atas Maroko. Simak baik-baik bagaimana proses terjadinya gol Ronaldo pada pertandingan tersebut.
Awalnya, Ronaldo masih berkerumun dengan pemain-pemain Maroko di dalam kotak penalti. Namun, alih-alih bergerak sporadis demi mencari ruang, Ronaldo menentukan menunggu. Ketika para pemain Maroko itu terpancing pemain Portugal lainnya, barulah ia bergerak.
Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur Sabung Ayam Online Ronaldo Seperti Anggur: Makin Tua, Makin Sedap
Dalam waktu sepersekian detik, Ronaldo menemukan ruang kosong. Ia kemudian bergerak maju dan menyundul umpan silang dari kanan. Gol. Ia kemudian berlari ke sudut lapangan dan melaksanakan selebrasinya yang biasa: Melompat dengan sepenuh hati kemudian mendarat seraya mengibaskan kedua tangannya.
Portugal boleh dianggap tampil biasa-biasa saja pada berkelahi itu. Namun, kegemilangan Ronaldo tetap menjadi dongeng tersendiri. Itu ialah gol keempatnya di Piala Dunia 2018 hanya dalam rentang dua pertandingan. Untuk pemain yang sudah berusia 33 tahun, ia tampak belum terhentikan.
Pujian pun mengalir. Pelatih Portugal, Fernando Santos, menggambarkannya dengan baik: “Dia ibarat anggur, ia tahu bagaimana cara menyuling dirinya semoga tetap berada dalam kemampuan terbaik.”

Subscribe to receive free email updates: